Travertine menjadi salah satu pilihan material lantai dan dinding bangunan yang menarik. Dengan karakteristik yang berbeda dengan jenis batu alam lainnya, travertine bisa membuat sebuah bangunan menjadi lebih eksotis. Kenali batu alam ini sebelum Anda menggunakannya untuk kebutuhan interior dan eksterior.
Apa itu travertine?
Travertine merupakan salah satu bentuk batu kapur yang didepositkan oleh mata air mineral, terutama air panas. Batu alam ini dibentuk oleh alam melalui proses pengendapan kalsium karbonat. Travertine kerap ditemui di mulut sumber air panas atau di gua kapur. Batu alam ini terdapat di beberapa negara terutama Italia, Turki, Meksiko, dan Peru.
Dari area tambang, travertine dalam bentuk balok batu akan diantarkan ke seluruh dunia. Balok batu tersebut akan dipotong menjadi lembaran atau slab yang kemudian dapat diaplikasi sebagai pelapis lantai dan dinding bangunan.
Karakteristik batu alam travertine
Travertine memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda dengan batu alam lainnya. Berikut ini sejumlah karakteristik batu alam travertine:
Permukaan yang berlubang
Ciri utama travertine adalah permukaan yang berlubang. Lubang-lubang pada batu alam travertine tersebar di seluruh permukaan dengan ukuran yang berbeda-beda. Dengan pori-pori yang besar tersebut, travertine membutuhkan penanganan khusus saat akan diaplikasikan untuk interior atau eksterior bangunan agar lebih aman ketika bersentuhan dengan tubuh manusia.
Alih-alih menurunkan nilainya, lubang-lubang pada permukaan travertine justru menciptakan keindahan yang khas. Dengan pemrosesan dan finishing yang tepat, batu travertine dapat melengkapi kemewahan sebuah hunian.
Tingkat kekuatan atau kekerasan (hardness)
Skala Mohs merupakan skala yang dipergunakan untuk mengukur tingkat kekuatan atau kekerasan (hardness ) dari batu alam. Skala Mohs memiliki nilai dari 1-10 dimana 1 merupakan nilai terendah dan 10 sebagai nilai tertinggi.
Travertine sendiri berada pada kisaran angka 4-5 pada skala Mohs. Hal ini berarti, beberapa jenis material atau batu alam lain yang memiliki skala lebih besar dapat menggores travertine. Material tersebut termasuk kaca jendela dan mata pisau. Nilai atau tingkat kekerasan travertine berada pada kisaran yang sama dengan batu alam lain seperti marmer dan limestone.
Tingkat kelicinan (slip resistance)
Hal ini berkaitan erat dengan area di mana Anda akan memasang travertine nantinya. Untuk pemasangan travertine sebagai dinding bangunan, maka Anda tidak akan menghadapi masalah apapun. Namun untuk penggunaan material ini sebagai lantai dapur dan kamar mandi, travertine membutuhkan sentuhan akhir yang tepat agar tidak terlalu licin ketika terkena air. Sesuaikan finishing batu alam travertine dengan area pemasangannya.
Standar yang dipergunakan untuk mengukur slip resistance dari sebuah material adalah standar DCOF (dynamic coefficient of friction). Standar DCOF terbaru yang dipergunakan saat ini adalah 0,42 DCOF untuk lantai interior, di mana substansi yang diperhitungkan adalah air dan bukan minyak.
Sentuhan akhir batu alam travertine
Untuk mendapatkan tampilan batu alam travertine yang menawan, Anda perlu memberikan sentuhan akhir yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemasangannya. Permukaan batu travertine yang berlubang-lubang menjadi bagian yang terpenting untuk ditangani.
Pada umumnya, ada dua jenis finishing pada batu alam travertine yakni:
Unfilled surface travertine
Pada jenis finishing ini, permukaan batu alam travertine yang berlubang tetap dibiarkan tanpa diisi dengan material apapun. Lubang-lubang tersebut dibiarkan terbuka agar terlihat natural. Selanjutnya travertine tetap dipoles menjadi kilap atau honed (doff). Unfilled surface pada batu alam travertine bisa diaplikasikan pada area eksterior maupun interior. Dengan finishing tersebut, desainer mengutamakan keindahan alami dari batu travertine.
Filled surface travertine
Filled surface merupakan finishing batu alam travertine dengan cara menutup lubang-lubang pada permukaannya secara rata. Lalu, travertine dipoles sesuai selera seperti halnya batu alam lain. Penutup lubang-lubang pada permukaan batu menggunakan resin atau sejenis polimer transparan dengan tambahan pigmen warna. Dengan demikian, meskipun lubang-lubang telah tertutup, bentuk-bentuk lubang pada permukaan tetap terlihat. Namun ketika disentuh, permukaan rata dan halus. Dengan jenis finishing ini, travertine bisa diaplikasikan pada area interior bangunan, seperti dinding dan lantai.
Ragam penggunaan travertine
Dengan perawatan yang tepat, batu alam travertine akan mampu bertahan dalam waktu yang sangat lama. Anda dapat menggunakan batu alam ini sebagai material dinding dan juga lantai ruangan. Saat ini desainer lebih leluasa dalam menggunakan travertine untuk memperindah hunian. Batu alam ini dapat dipergunakan lantai di ruang keluarga, hallway, foyers, dan tentu saja dinding ruangan.
Travertine juga dapat dipergunakan pada area outdoor. Namun, penggunaan material ini di area dengan cuaca atau iklim yang sangat dingin perlu dipertimbangkan kembali. Anda perlu mengecek lebih lanjut dengan pihak distributor dan supplier batu alam perihal spesifikasi produk.
Tempat beli travertine di Jakarta
Travertine yang menampilkan pesona mewah dan elegan pada sebuah hunian bisa menjadi salah satu pilihan dalam menciptakan rumah idaman. Untuk mendapatkan travertine asli dan berkualitas, jangan sampai salah pilih tempat. Anda bisa mendapatkan batu alam ini di Fagetti. Fagetti dengan pengalaman lebih dari 34 tahun dalam menyediakan batu alam dari aneka jenis dan warna, mampu menjawab apapun kebutuhan Anda.
Tidak hanya itu, Fagetti juga siap membantu Anda dalam proses pembuatan, pemasangan, dan juga proses maintenance untuk semua produk batu alam. Tunggu apa lagi, hadirkan pesona travertine dalam rumah Anda dengan bantuan Fagetti. Hubungi Kami #CreateYourPerfection.
Commentaires